Definisi Filsafat Menurut Para Ahli
1.
Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed. dan Mustakim,
S.Pd.,MM,
Istilah dari
filsafat berasal bahasa Yunani: ”philosophia”. Seiring perkembangan zaman
akhirnya dikenal juga dalam berbagai bahasa, seperti : ”philosophic” dalam kebudayaan
bangsa Jerman, Belanda, dan Perancis; “philosophy” dalam bahasa Inggris;
“philosophia” dalam bahasa Latin; dan “falsafah” dalam bahasa Arab.
2.
Plato
Filsafat
adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
3.
Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (
pengetahuan ) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
4.
Al Farabi
Filsafat adalah ilmu (
pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
5.
Plato ( 428 -348 SM )
Filsafat tidak lain dari
pengetahuan tentang segala yang ada.
6.
Aristoteles ( (384 – 322 SM)
Bahwa
kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan
demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab
telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
7.
Cicero ( (106 – 43 SM )
Filsafat
adalah sebagai “ibu dari semua seni“(the mother of all the arts“ ia juga
mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
8.
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 )
Filsafat
sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi
dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan.
Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran
dari seluruh kenyataan.
9.
Paul Nartorp (1854 – 1924 )
Filsafat
sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan
manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
10.
Imanuel
Kant ( 1724 – 1804 )
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
- Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
- Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
- Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
- Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
11.
Notonegoro
Filsafat
menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang
tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
12.
Driyakarya
Filsafat sebagai
perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat,
perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang
penghabisan “.
13.
Sidi Gazalba
Berfilsafat
ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu
yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
14.
Harold H. Titus (1979 )
Filsafat adalah sekumpulan sikap dan
kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak
kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan
dan sikap yang dijunjung tinggi;
Filsafat adalah suatu usaha untuk
memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
Filsafat adalah analisis logis dari
bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep );
Filsafat adalah kumpulan masalah yang
mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli
filsafat.
15.
Hasbullah Bakry
Ilmu Filsafat
adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan,
alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
16.
Prof. Mr.Mumahamd Yamin
Filsafat
ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya
didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
17.
Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.
Filsafat
ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara
sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal,
integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki
(pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.
18.
Bertrand Russel
Filsafat
adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
Sebagaimana teologi, filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai
masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh,
tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian
akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar