Contoh Karangan Deskripsi
Tepat
pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok
seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tidur. Serta dapat
kulihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan.
Dari timur surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Aku
berjalan kehalaman depan rumah tepat dihadapanku ada sebuah jalan besar untuk
berlalu lintas dari kejauhan pula terlihat sawah-sawah milik para petani yang
ditanami padi masih berwarna hijau terlihat sangat sejuk, indah dan damai. Dari
kejauhan pula terlihat seorang petani yang sedang mencari rumput untuk makanan
binatang peliharaannya seperti kambing, sapi, dan kerbau. Didesaku rata-rata
penduduknya berprofesi sebagai petani.
Pagi ini terlihat sangat sibuk
dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk
berjualan sayuran. Tetanggaku seorang peternak bebek juga tidak kalah sibuknya
dengan orang-orang. Pagi-pagi sekali dia berjalan menggiring bebek-bebeknya
kerawa dekat sawah untuk mencari makanan, bebek-bebek yang pintar mereka
berbaris dengan rapi pengembalanya. Sungguh pemandangan yang sangat menarik
dilihat ketika kita bangun tidur.
Dihalaman rumah kakek ku yang
menghadap ketimur terdapat pohon-pohon yang rindang, ada pohon mangga yang
sedang berbuah sangat lebat, disamping kiri pohon jambu air yang belum berbuah
karena belum musimnya dan disebelah kanan rumah ada pohon rambutan yang buahnya
sangat manis rasanya. Sungguh pemandangan yang indah desa yang sangat asri dan
damai ini adalah desa kakek ku serta tempat kelahiranku. Desa yang bernama
Nambahdadi ini adalah tempat paling sering aku kunjungi saat liburan. selain
bisa bertemu kakek dan nenek aku juga bisa melihat pemandangan yang indah nan
damai.
RUANG KELAS WINA
Wina membuka pintu kelasnya
perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela yang terbuka. Di bawah jendela,
tampak sebuah meja guru yang memakai tapalak putih. Di atas taplak putih itu
ada sebuah vas bunga dari kayu. Vas bunga tersebut bergambar beberapa kuntum
bunga matahari seperti bunga yang ada didalamnya. Disebelahnya tergeletak
sebuah agenda kelas yang terbuka dan kalender duduk.
Wina lalu
memasuki ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia memalingkan pandangan
ke arah kanan. Tampak satu buah white board yang bersih tanpa coretan. Di
sebelah kiri white board tersebut, terpasang sebuah tempat spidol berwarna biru
muda, serasi dengan dinding yang bercatut biru tua. Dan disebelah kanan white board
terpasang satu papan madding yang penuh tulisan-tulisan karya siswa.
Wina
memutar pandanganya ke belakang kelas. Ada sebuah pribahasa berbahasa inggris
yang berwarna kuning bertuliskan ‘practice make perpect’ dibawahnya terpasang
sebuah system periodik unsur-unsur di kiri kanannya juga terpasang sebuah denah
duduk dan daftar kelompok belajar.
Selain itu,
ditatapnya dinding kiri kelas. Di sana terpasang struktur organigram dan sebuah
daftar regu kerja dari karton berwarna kuning. Struktur organigram dan daftar
regu kerja tersebut ditutupi oleh plastic bening.
Wina
berpaling kedinding kanan. Disana tergantung daftar pelajaran berwarna kuning.
Daftar pelajaran itu disusun tak berurutan, huruf-hurufnya pun dari guntingan
majalah. Meski tampak tidak rapi,namun cukup bagus dan menarik.
Wina menyusuri deretan bangku kosong
didepanya. Tak usah dihitung lagi karena pasti ada 40 meja dan 80 kursi. Dan
tanpa kata wina berjalan kebangkunya sendiri,dan duduk manis disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar